Perangkat Pembelajaran IPA SD dan Pengembangannya


Perangkat Pembelajaran IPA SD dan Pengembangannya
         1.         Silabus
Silabus didefinisikan sebagai rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat (Majid, 2012). Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok – pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.
Silabus perlu dikembangkan oleh seorang pendidik sebelum melaksanakan pembelajaran, silabus juga dapat digunakan oleh pendidik sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran mulai dari skenario pembelajaran, media dan penilaian yang digunakan oleh seorang pendidik, sehingga pendidik dapat dengan mudah melaksanakan pembelajaran yang lebih tertata.
Pengembangan silabus diperlukan beberapa syarat utama yaitu:
         a)         Ilmiah
         b)         Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
         c)         Sistematis
         d)         Relevansi, konsistensi dan kecukupan.
Unsur pada silabus pada umumnya paling sedikit terdapat, Identitas silabus, kompetensi dasar, materi pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, sumber dan media. Secara terperinci langkah- langkah pengembangan silabus terdiri dari:
a.       Penulisan identitas
Penulisan identitas dilakukan dengan menuliskan nama mata pelajaran, nama sekolah, kelas, semester, standar kompetensi. Informasi ini akan membantu guru mendapatkan kejelasan tingkat pengetahuan prasyarat siswa.
b.      Penentuan Standar Kompetensi
Penentuan standar kompetensi harus dilakukan secara hati – hati dan memperhatikan standar nasional, sehingga pemerintah pusat masih dapat mengontrol mutu sekolah, sehingga kualitas sekolah tidak bervariasi. c. Penentuan
c.       Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk menunjukkan siswa telah menguasai standar kompetensi yang ditetapkan. Penentuan Kompetensi dasar melalui pendekatan prosedural, hirarkis dari mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak.
d.      Penentuan Materi pokok
Materi pokok adalah pokok pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar. Menurut Reigeluth dalam Majid (2012) mengklasifikasikan materi pembeljaaran menjadi 4 jenis yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

Berikut klasifikasi materi (Majid, 2012):
Fakta
Konsep
Prosedur
Prinsip
Menyebutkan kapan, berapa, dimana dan nam
Definisi
Identifikasi
Klasifikasi
Ciri-ciri
Diagram Alir
Penerapan dalil, hokum, rumus atau hipotesis.

Langkah-langkah mengerjakan secara urut

Fakta adalah asosiasi antara objek, peristiwa atau simbol yang ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata atau imajinasi. Misalnya nama objek, tempat, orang dan lambang. Konsep adalah sekelompok objek atau peristiwa atau symbol yang memiliki karakteristik umum yang sama dan diidentifikasi dengan nama yang sama. Konsep berupa pengertian, definisi dan hakikat.
Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep, misalnya konsep suhu dengan kemuaian benda, semakin tinggi suhu suatu benda maka benda tersebut akan memuai lebih besar. Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan, memecahkan maslaah tertentu atau membuat sesuatu secara urut, misalnya langkah – langkah menimbang suatu benda menggunakan neraca digital.
e.       Penentuan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan yang dicapai. Pengalaman belajar akan lebih baik dituliskan kegiatan peserta didik selam proses pembelajaran. Pengalaman belajar dapat dilakukan di luar ataupun di dalam kelas tergantung dari materi yang akan disampaikan siswa. Penjabaran Kompetensi dasar menjadi Indikator
Indikator merupakan penanda adanya perubahan perilaku peserta didik, setalah melaksanakan proses pembelajaran. Tanda tersebut harus spesifik, terukur dan dapat diamati. Indikator dirumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat diukur dan dibuat instrumen penilaiannya.
f.       Penjabaran Indikator ke dalam instrumen penelitian
Indikator selanjutnya dikembangkan kedalam instrumen penilaian, melalui instrumen ini indikator yang diinginkan pada peserta didik, dapat diukur oleh guru. Instrumen penilaian ini dijabarkan menjadi 3 instrumen penilaian meliputi jenis tagihan, bentuk instrumen dan contoh instrumen. Jenis tagihan misalnya kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, tugas individu, tugas kelompok dan ujian praktek
g.      Penentuan Alokasi Waktu
Waktu disini merupakan lama siswa mempelajari materi yang akan disampaikan selama pembelajaran, penentuan alokasi waktu disesuaikan dengan tingkat kesukaran materi dan cakupan materi. Semakin sukar dan semakin luas suau materi, maka waktu yang dibutuhkan dalam menyampaikan materi tersebut juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit pula.


h.      Penentuan bahan ajar
Sumber ajar dalam hal ini adalah refensi baik pembuatan silabus atau materi yang digunakan dalam mengajar. Dengan mencantumkan sumber bacaan, kita terhindar dari perbuatan meniru atau menjiplak karya orang lain.  Sumber belajar yang digunakan disini dapa menggunakan tempat, benda, orang, buku atau peristiwa dan fakta yang terjadi.
         2.         RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) IPA
RPP merupakan penjabaran dari silabus pada tiap pertemuan atau lebih. Setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP. RPP disusun setiap KD. RPP mencakup beberapa unsur sebagai berikut:
a.       Identitas mata pelajaran: (satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, alokasi waktu)
b.      SK
c.       KD
d.      Indikator
e.       Tujuan Pembelajaran : menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, pada penulisan tujuan pembelajaran dapat menggunakan kaidah ABCD. A (Audience), B(Behaviour), C( Condition) , D (Degree). Contoh tujuan pembelajaran yaitu: Siswa (A) dapat menyebutkan fungsi daun (B) melalui kegiatan eksperimen (C) dengan benar (D).
f.       Materi ajar : memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir –butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi.
g.      Metode / model pembelajaran yang digunakan oleh guru: merupakan cara yang digunakan guru untuk mewujudkan susasana pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
h.      Kegiatan pembelajaran:
Langkah – langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran dalam setiap pertemuan. Setidaknya kegiatan pembelajaran terdiri dari:
ð       Kegiatan pendahuluan : Berisi kegiatan apresiasi (salam, doa, pengaitan antara materi dengan konteks kehidupan siswa dan materi yang telah dijelaskan sebelumnya.
ð       Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi (kegiatan mengeksplorasi pengetahuan siswa melalui beberapa pertanyaan yang mengarahkan pada materi yang akan dipelajari, elaborasi (kegiatan dimana guru mengarahkan kegiatan siswa dapat berupa diskusi atau ceramah dan konfirmasi (kegiatan ini dapat berupa kegiatan menyampaikan hasil diskusi, kesimpulan dan konfirmasi beberapa hal yang belum dimengerti oleh siswa)
ð       Kegiatan penutup : merupakan kegiatan konfimasi ulang hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan dapat berupa kegiatan evaluasi.
i.        Penilaian hasil belajar
Yaitu secara ringkas prosedur dan instrumen penilaian serta hasil dan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator dan mengacau pada SK dan KD yang telah ditentukan.
j.        Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar ditentukan oleh SK dan KD yang ditetapkan, materi ajar, kegiatan dan indicator pembelajaran.
         3.         Bahan ajar IPA
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk membantu siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan peserta didik untuk belajar (Kurniasih dan Sani, 2014). Menurut Widodo dan Jasmadi dalam Lestari (2012) Menyatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan – batasan dan cara mengevaluasi yang didesaian secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pengertian ini menggambarkan bahwa bahan ajar hendaknya disusun sesuai kebutuhan guru dalam mengajar.
Sebuah bahan ajar yang baik mencakup hal – hal sebagai berikut (Lestari, 2012):
a.       Ada petunjuk belajar (Bagi guru dan siswa)
b.      Kompetensi yang ingin dicapai
c.       Informasi pendukung
d.      Latihan – latihan
e.       Petunjuk kerja dapat berupa lembar kerja (LK)
f.       Evaluasi
Bahan ajar memiliki beberapa bentuk, dalam buku ini akan dijabarkan dua bentuk bahan ajar yaitu modul dan LKS.

a.       Modul IPA
Modul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan secara sistematis sehingga pembacanya dapat belajar dengan atau tanpa seorang guru atau fasilitator. Modul dapat dijadikan sebagai pengganti fungsi guru. Dalam pembelajaran IPA diharapkan modul mampu mengakomodasi kegiatan siswa berupa kegiatan mencari dan mengamati suatu materi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
Penulisan modul dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:
         a)         Perumusan kompetensi yang harus dikuasai
Kompetensi yang akan dicapai adalah kompetensi yang hendak dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut berhasil menyelesaikan modul tersebut.
         b)         Menentukan alat penilaian
Sistem evaluasi yang digunakan juga disesuaikan dengan penguasaan kompetensi yang akan dicapai.
         c)         Penyusunan materi
Materi modul tidak harus ditulis seluruhnya, dapat saja dalam modul itu ditunjukkan referensi yang dapat dirujuk oleh siswa sebagai bahan bacaan. Penulisan materi membutuhkan ilustrasi untuk menambah daya tarik dan pemahaman siswa dalam membaca modul
         d)         Urutan pembelajaran
Urutan pembelajaran dalam modul diberikan petunjuk bagi pembacanya dimana dalam petunjuk tersebut diarahkan kepada hal – hal yang harus dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan oleh siswa, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri tanpa ada panduan guru selama proses pembelajaran.
Secara umum modul minimal memiliki struktur sebagai berikut: judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan – latihan, petunjuk kerja dpaat berupa Lembar kerja (LK), evaluasi dan penilaian.

b.      LKS (Lembar kerja Siswa) IPA
LKS merupakan lembaran yang berisi kegiatan – kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Lembar kerja yang berisi informasi /perintah dari guru kepada siswa untuk melakukan sesuatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktik, atau bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. LKS memiliki peranan dalam pembentukan sikap, pengetahuan maupun keterampilan siswa. LKS yang baik akan mampu mengembangkan ketiga ranah tersebut.  Secara umum LKS memiliki fungsi sebagai berikut, menciptakan pembelajaran bermakna, meningkatkan keterlibatan siswa, mengembangkan ketrampilan proses, sikap ilmiah, dan meningkatkan minat siswa terhadap lingkungan sekitarnya dan pembelajaran.
Adapun prinsip penilaian adalah sebagai berikut (Majid, 2012):
a.        Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
b.       Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata
c.        Penilaian menggunakan ukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan pengalaman belajar
d.       Penilaian harus bersifat holistik yang mencapai seluruh aspek tujuan pembelajaran (Afektif, kognitif dan psikomotor).
Penilaian memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran:
a.        Fungsi motivasi
Evaluasi yang dilakukan oleh guru harus mampu membangkitkan minat atau motivasi siswa khususnya siswa SD. Melalui evaluasi siswa akan termotivasi untuk lebih baik dibandingkan dengan teman – temannya, serta siswa dapat berlatih melalui tugas, latihan dan ulangan. Dari latihan ini, akan terdorong untuk terus belajar dan siswa akan mengetahui atau menjadi gambaran bagi siswa tentang hal – hal yang belum diketahui ataupun sudah diketahui.
b.       Fungsi belajar tuntas
Evaluasi dapat digunakan sebagai penentu ketuntasan belajar siswa, melalui evaluasi guru akan mengetahui apakah semua atau sebagain kecil siswa yang telah menguasai kemampuan yang telah diajarkan. Sehingga
berdasarkan data tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaiki agar siswa dapat tuntas dalam belajar.
c.        Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran
Pembelajaran tidak hanya pada saat pelaksanaan di dalam kelas, namun pembelajaran juga diawali dari proses perencanaan, berdasarkan hasil evaluasi siswa yang diperoleh akan dapat dijadikan guru sebagai pengukur atau indikator keberhasilan program dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi, sehingga guru bisa melihat keefektifan program yang telah diajalankan.
d.       Fungsi umpan balik
Fungsi umpak balik disini diartikan sebagai umpan balik bagi guru dan siswa.Bagi siswa umpan balik evaluasi adalah mengetahui kelemahan – kelemahan yang dimiliki oleh siswa dan siswa diminta untuk melakukan latihan dan pengayaan yang dianggap perlu. Bagi guru seperti yang telah dijelaskan sebelumnya berdasarkan evaluasi akan diketahui kesalahan – kesalahan yang telah dilakukan guru, sehingga guru dapat melakukan perbaikan terhadap kesalahan tersebut.
Penilaian memiliki beberapa ragam. Berikut ini akan dijabarkan beberapa ragam penilaian:
1.       Tes tertulis
Penilaian tertulis pada dasarnya merupakan tes dalam bentuk tulisan. Terdapat beberapa bentuk instrumen pada tes tertulis diantaranya:
a.       Obyektif : Pilihan Ganda, Benar- Salah, Menjodohkan
b.      Non Obyektif : Jawaban Singkat, Uraian Obyektif, Uraian Bebas
2.   Tes Non Tulis
a.       Penilaian kinerja
Merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta diminta untuk mendemonstrasikan suatu pemahaman atau aplikasi suatu pengetahuan. Misalnya siswa diminta untuk melakukan eksperimen yang menyelidiki tentang sifat –sifat zat,
b.      Penilaian portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi penilaian yang disusun berdasarkan urutan kategori kegiatan. Misalnya hasil kelompok, individu siswa, laporan kegiatan.
c.       Penilaian proyek
Proyek disini adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Tugas tersebut dapat dimulai dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek ini akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan mengkomunikasikan informasi.
d.      Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian tehadap hasil karya peserta didik dari tugas yang telah ditetapkan oleh guru.

Pertanyaan :
         1.         Jelaskan 4 syarat utama yang diperlukan dalam pengembangan Silabus?
Jawab:
Pengembangan silabus diperlukan beberapa syarat utama yaitu:
a.        Ilmiah
Materi yang disajikan harus memenuhi kebenaran ilmiah dimana dalam proses dalam silabus, tidak mengarahkan pada miskonsepsi terhadap materi yang akan dipelajari siswa.
b.       Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
Kedalaman, tingkat kesukaran dan cakupan serta urutan penyajian materi disesuaikan dengan perkembangan siswa yang akan diberikan pembelajaran.
c.        Sistematis
Sebagai suatu sistem, silabus merupakan satu kesatuan yang memiliki tujuan serta tiap komponen yang ada pada silabus memiliki keterkaitan.
d.       Relevansi, konsistensi dan kecukupan.
Penyususnan silabus diharapkan sesuai atau tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang ditetapkan. Keseuaian ini dipandang dari kedalaman, cakupan dan tingkat kesukaran pada materi yang akan dikembangkan.




Kesimpulan
Perencanaan Pembelajaran merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru. Perencanaan pembelajaran yang baik akan mendukung pelaksanaan pembelajaran yang baik pula. Pengetahuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran sangat dibutuhkan saat menjadi guru kelak. Silabus digunakan untuk mengembangkan kompetensi yang telah ditetapkan pemerintah menjadi bentuk yang lebih rinci pada satu semester dan merupakan dasar untuk mengembangkan rencana pembelajaran menjadi lebih detail.
Saran
Sebagai calon pendidik kita harus menguasai apa saja bahan ajar yang kita berikan kepada peserta didik, kita juga harus memiliki wawasan yang luas, agar mampu menarik perhatian siswa pada saat pembelaran agar tidak bosan. Semoga dengan membaca makalah ini dapat menambah wawasan kita  terhadap pembelajaran silabus.



Daftar Pustaka

Kumala, Farida Nur 2016.Pembelajaran IPA SD. Malang: Ediide  Infografika.
Majid, A. 2012.Perencanaan Pembelajaran MengembangkanStandar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya
Kurniasih dan Sani. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya:Kata Pena.
Lestari, I. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis KompetensiSesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang:Akademia.

No comments:

Post a Comment