Menyusun Silabus Pembelajaran Tematik Berdasarkan Pemetaan KD Dan Pemetaan Jaring-Jaring Tema


1.1 Pengertian Silabus
Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulum.Produk pengembangan kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran yang memberikan rambu-rambu dalam menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni kompetensi yang hendak dikuasai oleh peserta didik, fasilitas yang digunakan peserta didik untuk menguasai kompetensi, dan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Dari ketiga pertanyaan mendasar tadi, bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi, pokok-pokok strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian.(Sanjaya, Wina.Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP)
Pertanyaan mengenai kompetensi yang hendak dicapai atau dikuasai oleh peserta didik dapat terjawab dengan menampilkan secara sistematis mulai dari SK, KD, dan indikator pencapaian kompetensi serta hasil identifikasi materi pembelajaran yang digunakan. Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi peserta didik agar mencapai kompetensi dijabarkan dengan mengungkapkan strategi, pendekatan dan metode yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan mengenai bagaimana mengetahui ketercapaian kompetensi dapat dijawab dengan menjabarkan teknik dan instrumen penilaian.
1.2  Manfaat Silabus
Silabus sebagai rancangan progam memiliki beberapa manfaat penting bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam sebuah silabus terdapat hal-hal penting seperti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pokok-pokok materi termasuk pengalaman belajar dan alat penilaian yang dapat dijadikan acuan beserta alokasi waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan demikian, untuk guru silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu proses pembelajaran. (Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.. 2008. Panduan Umum Pengembangan Silabus.)


1.3  Pengembang Silabus
Pengembang silabus dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada setiap sekolah atau beberapa sekolah pada kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
1.      Disusun secara mandiri oleh kolompok guru mata pelajaran sejenis pada setiap sekolah apabila guru-guru di sekolah yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.
2.      Apabila guru mata pelajaran belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3.      Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4.      Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah/madrasah lain melalui forum MGMP untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dalam lingkup MGMP setempat. Dapat pula mengadaptasi atau mengadopsi contoh model yang dikeluarkan oleh BSNP.
5.      Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. (Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.. 2008. Panduan Umum Pengembangan Silabus.)
1.4  Prinsip Pengembangan Silabus
Untuk memperoleh silabus yang baik, maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1.      Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.Di samping itu, strategi pembelajaran yang dirancang dalam silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori belajar.
2.      Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.Prinsip ini mendasari pengembangan silabus, baik dalam pemilihan materi pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran. Kesesuaian antara isi dan pendekatan pembelajaran yang tercermin dalam materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran pada silabus dengan tingkat perkembangan peserta didik akan mempengaruhi kebermaknaan pembelajaran.
3.      Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.SK dan KD merupakan acuan utama dalam pengembangan silabus.Dari kedua komponen ini, ditentukan indikator pencapaian, dipilih materi pembelajaran yang diperlukan, strategi pembelajaran yang sesuai, kebutuhan waktu dan media, serta teknik dan instrumen penilaian yang tepat untuk mengetahui pencapaian kompetensi tersebut.
4.      Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.Dengan prinsip konsisten ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumberdan media pembelajaran, serta diarahkan pada pencapaian KD dalam rangka pencapaian SK.
5.      Memadai
Cakupan indikator, materi, kegiatan, dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD.Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Contoh: jika SK dan KD menuntut kemampuan menganalisis sutau obyek belajar, maka indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memamdai mendukung kemampuan untuk menganalisis.
6.      Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.Benyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran.Disamping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan, tidak hanya untuk pencapaian kompetensi, melainkan juga untuk menanamkan kebiasaan mencari informasi yang lebih luas kepada peserta didik.
7.      Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan kebutuhan masyarakat.Fleksibelitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
8.      Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor.Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materi dan kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya.Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotornya serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (life skill). (Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.)
1.3 Komponen Silabus
Di samping itu, diperlukan identifikasi ketersediaan sumber belajar sebagai pendukung pencapaian kompetensi. Berikut ini merupakan komponen pokok dari silabus yang sering digunakan:
         1.         Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai, meliputi:
a.       Standar Kompetensi (SK)
b.      Kompetensi Dasar (KD)
c.       IndikatorMateri Pembelajaran
         2.         Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi, memuat pokok-pokok kegiatan dalam pembelajaran.
         3.         Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian kompetensi, mencakup:
a.       Teknik Penilaian
1)      Jenis Penilaian
2)      Bentuk Penilaian
b.      Instrumen Penilaian
         4.         Komponen pendukung, terdiri dari:
a.       Alokasi Waktu
b.      Sumber Belajar
Mekanisme pengembangan silabus dapat ditunjukkan dengan bagan di bawah ini :
KD
1)      Analisis SI/SKL/SK-KD
2)      Materi Pokok/Pembelajaran
3)      Kegiatan Pembelajaran
4)      Alokasi Waktu
5)      Sumber Belajar
6)      Penilaian

Gambar Mekanisme Pengembangan Silabus:

Pertanyaan :
         1.         Jelaskan Manfaat Silabus bagi para administrator khususnya kepala sekolah dan para pengawas?
Jawab :
Untuk para administrator termasuk kepala sekolah, silabus dapat dijadikan rujukan dalam menentukan berbagai kebijakan sekolah seperti penentuan skala prioritas dalam menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan guru menyelenggarakan pembelajaran termasuk dalam merencanakan program kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru.
Bagi para pengawas, silabus akan bermanfaat untuk melakukan supervise sekolah, misalnya untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan, atau untuk mengobservasi apakah pembelajaran yang dilakukan guru berada pada jalur yang sesuai.



2.1  Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Pengembang silabus  dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.Komponen pokok dari silabus yang sering digunakan, meliputi komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai, komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi, komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian kompetensi, serta komponen pendukung.
Langkah-langkah pengembangan silabus meliputi mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, serta menentukan sumber belajar.
2.2  Saran
Berdasarkan penjelasan diatas, maka akan lebih baik jika seorang guru bersama kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah dapat mengembangkan sendiri silabus untuk menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian sesuai dengan daerahnya masing-masing. Dengan demikian pembelajaran menjadi bermakna karena bersifat kontekstual bagi peserta didik.




Daftar Pustaka
Sanjaya, Wina.Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP.
Panduan Umum Pengembangan Silabus. 2008. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Departemen Pendidikan Nasional Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. 2009. ModulProgram Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kuota 2009.

No comments:

Post a Comment