Pengertian, Tujuan dan Prinsip jaring-jaring Tema


Pengertian, Tujuan dan Prinsip Jaring-jaring Tema







Oleh :

Annisa Diva Siti Nurbarani
1701414004







Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
2018/2019





1.1  Pengertian Jaring-jaring Tema
Tema menurut Poerwadarminta (1983) adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Penggunaan tema dimaksudkan sebagai wadah/alat agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara lebih utuh, bermakna, mudah dan jelas. Dalam konteks pembelajaran di SD tersedia berbagai jenis tema yang dapat dipilih, seperti diri sendiri, keluarga, lingkungan, transportasi, kesehatan, kebersihan dan keamanan, hewan dan tumbuh-tumbuhan, pekerjaan, gejala alam dan peristiwa, rekreasi, negara dan alat komunikasi.
Jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan pada saat ini. Pada model pembelajaran terpadu ini merupakan model pembelajaran yang dipilih oleh berbagai kalangan sebagai ganti dari model pembelajaran drill-system. Dalam pembelajaran terpadu, eksplorasi topik / tema menjadi alat pemacu utama bagi pelaksanaanya. Dengan demikian menghubungkan satu tema dengan tema yang lainnya menjadi persoalan penting yang harus dikuasai baik oleh guru maupun sisiwa-siswi. (Herry Hernawan, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran S. hlm. 128)
Sesungguhnya dalam pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan model terpadu dari model webbed. Pembeljaran terpadu model webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Dimana pembelajaran ini dimulai dengan menentukan suatu tema tertentu terlebih dahulu. Dimana dalam pemilihan tema tersebut dapat dilakukan negosiasi terlebih dahulu antara siswa dengan guru, tetapi dapat pula dilakukan diskusi sesma guru. Setelah suatu tema tersebut telah disepakati maka jaringan tema dapat segera dibentuk.
Dari berbagai penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah pola hubungan antara pola tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang telah diambildari bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema siswa dapat diharapkan memahami suatu tema tertentu dengan menggunakan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan. Jaringan tema juga mengajari pembiasan agar siswa-siswi mampu berpikir secara integrtif dan holistik.  (Trianto, 2007. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik).


1.2  Tujuan Jaringan Tema
                     1.         Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa-siswi memahami satu tema tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan.
                     2.         Mempermudah pemahaman, jaringan tema juga mengajari pembiasaan agar siswa-siswi mampu berpikir secara integratif dan holistik.
1.3  Prinsip Jaringan Tema
Dalam menentukan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:
         1.         Memperhatikan lingkungan terdekat
         2.         Dari yang termudah menuju sulit
         3.         Dari yang konkret menuju abstrak
         4.         Tema yang dipilih harus mungkin terjadi proses berfikir pada diri anak
         5.         Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa termasuk minat kebutuhan dan kemampuan.
Sebuah jaringan tema dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa kriteria. Diantaranya kriteria tersebut antara lain :
  1. Simpel
    Jaringan tema dibuat untuk mempermudah penyusunan perencanaan pembelaran secara keseluruhan.
  2. Sinkron
    Jaringan tema terdiri dari dua komponen utama yaitu tema pngikat dan materi-materi yang terkait dan bisa masuk dalam cakupannya. Untuk menyusun jaringan tema yang baik, maka hal yang perlu diperhatikan adalah sinkronisasi antara tema antara materi materi yang dijaring didalamnya.
  3. Logis
    Keterkaitannya anatara tema dengan materi yang diikat harus  logis. Hal ini mengandung penngertian bahwa yang dijaring betul-betul merupakan bagian dari tema. Sehingga tidak bdibutuhkan tema-tema yang lain untuk menjaring materi-materi tersebut
    .
  4. Mudah,dipahami
    Jaringan tema yang baik adalah jaringan tema hyang mudah dipahami oleh semua orang. Dengan demikian, siapapun dapat menyusun dan mengembangkan pembelajaran pembelajaran tematik dengan berpegangan pada jaringan tema tersebut. Jaringan tema diuoayakan tidak hanya dipahami oleh pembuatnya saja, akan tetapi harus dapat digunakan oleh semua orang.
  5.  Kemenarikan
    Tema hendaknya dipilih yang menarik sesuai dengan minat anak, tingkat perkembangan anak dan bersifat konkrit.
  6. Terpadu.
    Tema dan materi-materi diikat oleh kesamaan substansi yang ingin disampaikan kepada siswa-siswi. Oleh karena itu dalam pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan antara tema dan materi tidak diabaikan. Pembuatan jarinagan tema diharapkan dapat menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dan materi menjadi satu bagian utuh yang akan dikembangkan menjkadi skenario pembelajaran tematik.




Kesimpulan
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema siswa dapat diharapkan memahami suatu tema tertentu dengan menggunakan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Kriteria tema yang baik :
a.       Simpel.
b.      Sinkron.
c.       Logis.
d.      Mudah dipahami.
e.       Menarik
f.       Terpadu
Saran
            Sebagai pendidik dan calon pendidik, harus lebih banyak belajar terkait pembelajaran tematik yang terkhusus pada jaring tema.




Daftar Pustaka
Herry Hernawan, dkk. Belajar dan Pembelajaran SD ( Bandung: UPI Press, 2007), hlm. 128
Trianto, 2007. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta: Prestasi Pustaka, hlm. 144
Sugiyar, dkk. 2009. Perencanaan Pembelajaran Paket 7. Surabaya: Lapis-PGMI.

No comments:

Post a Comment