Metode Pembelajaran IPA SD
Oleh :
Annisa Diva Siti Nurbarani
1701414004
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
2018/2019
Metode Pembelajaran IPA SD
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Metode belajar yang dipilih menenetukan
kegiatan belajar atau interaksi antara guru dan siswa. Dalam interkasi ini guru
bergerak sebagai pembimbing dan siswa bergerak sebagai penerima atau yang
dibimbing. Seorang guru harus menguasai metode pembelajaran untuk mempermudah
siswa dalam menguasai suatu materi. Berikut ini jenis – jenis metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran IPA:
1.
Metode
Ceramah
Ceramah
merupakan penuturan bahan pelajaran yang disampaiakan secara lisan (Sudjana,
2013). Metode ini tidak selamanya jelek jika digunakan dalam pembelajaran. Metode
ini lebih sesuai jika diberikan pada materi yang berbentuk pengetahuan faktual
ataupun deklaratif. Metode ini akan mendapatkan hasil yang baik jika didukung
dengan menggunakan media dan skenario pembelajaran yang tepat. (Sudjana, N. 2013. Dasar – Dasar Proses Belajar
Mengajar).
Dalam
mempersiapkan metode ini perlu mempertimbangkan hal sebagai berikut (Sudjana,
2013):
a)
Tujuan yang hendak dicapai
b)
Bahan termasuk sumber belajar yang akan
diajarkan
c)
Media, alat dan fasilitas yang akan
digunakan
d)
Jumlah murid dan taraf kemampuan siswa
e)
Kemampuan guru dalam menguasai materi
tersebut
f)
Situasi pada waktu tersebut
Metode
ceramah terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
(1)
Tahap persiapan
yaitu
tahapan dimana guru menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum mengajar.
(2)
Tahap penyajian
Tahap
ini merupakan tahap penyampaian materi pembelajaran.
(3)
Tahap asosiasi
Pada
tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan
membandingkan bahan ceramah yang diterimanya. Pada tahap ini guru dan sswa
melakukan tanya jawab
(4)
Tahap generalisasi dan kesimpulan
Tahap
ini kelas menyimpulkan hasil ceramah yang umumnya siswa mencatat bahan yang
diceramahkan
(5)
Tahap evaluasi
Merupakan
tahap terakhir untuk melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa tentang
materi yang telah disampaikan oleh guru sebelmunya.
2.
Metode
diskusi – Presentasi
Metode
ini merupakan metode dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran IPA dengan
komunikasi interaktif dalam menyampiakan ide atau pendapat dalam suatu forum
ilmiah untuk membahas suatu permasalahan IPA (wisudawati, 2015). Menurut
Sudjana (2013) Metode diskusi pada dasarnya merupakan kegiatan tukar menukar
informasi, pendapat dan unsur – unsur pengalaman secara teratur dengan maksud
mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu. (Sudjana, N. 2013. Dasar – Dasar
Proses Belajar Mengajar).
Metode diskusi mengsyaratkan adanya beberapa hal diantaranya,
masalah yang akan dibahas, kumpulan siswa atau yang melakukan diskusi, serta
pemandu diskusi. Masalah yang digunakan dalam kegiatan diskusi sebaiknya adalah
permasalahan dalam kehidupan sehari – hari yang dikaitakan dengan materi yang
akan dibahas. Misalnya materi yang akan dibahas adalah tentang sumber daya
alam. Pada saat kegiatan diskusi, siswa diberikan permasalahan terkait dengan
penggunaan sumber daya alam yang berlebihan saat ini serta dampaknya bagi
lingkungan.
Metode ini memiliki beberpa langkah:
1)
Persiapan
Merupakan tahapan
perencaanaan sebelum melakukan diskusi, dimana guru harus mampu menentukan
tujuan pembelajaran, peserta diskusi, masalah yang akan disampaikan kepada
siswa serta waktu dan tempat yang dibutuhhkan untuk diskusi
2)
Pelaksanaan
Pelaksanaan dimulai dari
pembentukan kelompok diskusi beserta struktur kelompoknya (ketua dan
sekertaris), membagi tugas dalam diskusi, merangsang siswa untuk
berpartisipasi, mencatat ide yang penting, menghargai setiap pendapat yang
diajukan
3)
Tindak lanjut diskusi
Pada tahap tindak lanjut berisi kesimpulan yang dilanjtkan
presentasi hasil diskusi. Sebagai seorang guru juga memberikan penilaian
sebagai perbaikan untuk diksusi yang akan datang.
3.
Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang sering digunakan guru IPA
dalam mendemontrasikan sesuatu hal. Metode ini dilakukan dengan memperagakan
barang, kejadian aturan atau suatu tahapan menggunakan media atau alat peraga
yang ada yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Menurut
Wisudawati (2012) dalam pembelajaran IPA, metode ini dapat dilakukan dengan
menghadirkan objek nyata ke kelas, pemodelan, urutan suatu kegiatan eksperimen
. Misalnya pada pembelajaran ini guru mendemonstrasikan tentang proses daur air
atau pun proses tata surya. Pemodelan dapat menggunakan KIT IPA. (Wisudawati dan Sulistyowati. 2014. Metodologi
Pembelajaran IPA.)
Urutan kegiatan menggunakan metode
demonstrasi diawali dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
Kegiatan perencanaan dimulai dengan menentukan tujuan pembelajaran, alat dan
bahan yang dibutuhkan, menyiapkan langkah – langkah pembelajaran demonstrasi.
Pada tahap pelaksnaan yang dilakukan adalah dengan siswa mengamati kegiatan
demonstrasi yang diberikan guru, melakukan tanya jawab untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa, selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk
mencoba sehingga mereka memahami dan yakin terhadap materi tersebut. Pada tahap
tindak lanjut, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kerangka
laporan.
4.
Metode
simulasi
Metode
simulasi merupakan metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA untuk
mengabstraksi kenyataan yang ada dengan pemeranan yang hadir dalam bentuk peran
(wisudawati, 2012). Metode ini merupakan metode yang menyenangkan yang membuat
siswa merasa IPA sebagai pembelajaran yang menyulitkan, karena siswa merasa
memerankan sesuatu hal. Tugas pemeranan ini membuat siswa merasa percaya diri,
kreatif dan senang sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar. (Wisudawati dan Sulistyowati. 2014. Metodologi
Pembelajaran IPA.)
Materi
Pembelajaran IPA dapat menggunakan metode ini misalnya dengan melakukan
simulasi proses revolusi dan rotasi bumi. Dimana siswa mensimulasikan proses
tersebut dengan cara ada seorang siswa yang menjadi bulan, bumi dan matahari.
Siswa yang menjadi matahari tetap diam dan membawa senter sedangkan siswa yang
menjadi bumi dan bulan terus berputar sesuai proses revolusi dan rotasi bumi.
Sebelum melaksankan kegiatan ini diharapkan siswa yang melakukan simulasi harus
paham dengan materi yang akan disimulasikan dengan perencanaan yang matang.
Simulasi tidak hanya dapat
dilakukan pada siswa yang bermain peran, namun dapat dilakukan juga dengan cara
menggunakan virtual laboartory (Virtual Labs) dimana simulasi pembelajaran
dapat digantikan dengan simulasi komputer (virtual labs). Simulasi komputer
dalam pembelajaran IPA merupakan simulasi eksperimen
– eksperimen IPA yang berada di komputer yang dapat diakses melalui internet.
Metode simulasi virtual labs ini merupakan metode yang praktis dan ekonomis
terhadap bahan dan alat praktikum, guru dan siswa tidak perlu lagi menyiapkan
bahan dan alat tersebut, karena siswa dapat melihat secara langsung kegiatan
prkatikum yang dilakukan pada program tersebut, selain itu siswa dapat
mengakses secara berulang – ulang proses yang diekperimenkan jika belum begitu
mengerti. (Nur Kumala, Farida. 2016. Pembelajaran
IPA Sekolah Dasar)
5.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen
merupakan pengembangan dari metode ilmiah yang terdapat dalam IPA. Metode ini
membantu siswa dalam memahami materi sesuai dengan fakta yang sebenarnya,
karena siswa dapat mengamati secara langsung fakta yang ada pada sesuatu benda
atau suatu proses. Metode eksperimen ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, sikap ilmiah serta keterampilan proses IPA siswa. Kemampuan
berpikir akan dapat ditingkatkan melalui pertanyaan - pertanyaan yang
disampaikan oleh guru sebelum melakukan kegiatan eksperimen. Pertanyaan –
pertanyaan ini akan memicu siswa untuk berpikir dan mencari tahu. Sehingga
sebelum menggunakan metode ini, seorang guru sebaiknya menyiapkan pertanyaan
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Sikap ilmiah dan
keterampilan proses IPA dapat dikembangkan dengan cara siswa melakukan
ekpserimen pastinya keterampilan proses khususnya dasar pasti sudah
dilakasanakan oleh siswa. (Nur Kumala, Farida. 2016. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar)
6.
Metode Karyawisata
Metode karyawisata dalam hal ini bukan hanya karyawisata kunjungan
ke tempat yang jauh atau ke tempat wisata, namun karyawisata disini dapat
diartikan kunjungan atau belajar diluar kelas, misalnya siswa diajak guru untuk
melakukan pendataan ke dinas kesehatan setempat untuk mengetahui jumlah pasien
yang menderita penyakit peredaran darah seperti serangan jantung, stroke,
varises dan lain lain.
Kegiatan
karyawisata ini biasanya disukai oleh siswa, karena siswa belajar di luar
kelas. Namun saat kegiatan karyawisata ini dilakukan perlu perhatian yang lebih
besar kepada siswa, karena tingkat konsentrasi siswa di dalam kelas dan di luar
kelas berbeda. Saat di luar kelas siswa cenderung kurang kondusif dibandingkan
di dalam kelas. (Nur Kumala, Farida. 2016. Pembelajaran
IPA Sekolah Dasar)
Kesimpulan
Metode
mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Metode belajar yang dipilih menenetukan kegiatan belajar atau
interaksi antara guru dan siswa. Dalam interkasi ini guru bergerak sebagai
pembimbing dan siswa bergerak sebagai penerima atau yang dibimbing. Seorang
guru harus menguasai metode pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam
menguasai suatu materi.
Saran
Dalam
melaksanakan pembelajaran, guru harus memakai berbagai metode yang digunakan
yang disesuaikan dengan materi atau tujuan yang akan dicapai. Penguasaan metode
pembelajaran oleh guru akan mempermudah guru dalam menentukan suasana
pembelajaran yang diinginkan sehingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan yang
diharapkan.
Daftar Pustaka
Nur Kumala, Farida. 2016. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar.Malang:
Ediide Infografika.
Wisudawati dan Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sudjana, N. 2013. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
No comments:
Post a Comment